Newest

Transnational Advocacy Network

Transnasionalisme menghadirkan ide baru mengenai berkurangnya peran dari aktor negara. Dalam keadaan ini, transnasionalisme menjadikan hubungan antar negara menjadi lebih cair. Sistem yang mengalami pergeseran ini kemudian memunculkan aktor-aktor non-negara dengan pengaruh yang signifikan. Dalam transnasionalisme, peluang aktor non-negara bisa mempengaruhi kebijakan aktor negara. Bahasan mengenai transnasionalisme atau gerakan transnasional juga tidak sebatas tentang bagaimana sebuah organisasi bergerak. Tetapi juga tentang bagaimana organisasi-organisasi itu berinteraksi di dunia internasional memberikan pengaruhnya. Dalam bahasan ini Margaret E. Keck dan Kathryn Sikkink (1998) mengedepankan sebuah konsep yang dinamakan Transnational Advocacy Networks dimana dijelaskan jenis, pengaruh dan advokasi jaringan transnasional. Jaringan advokasi bagi Margaret dan Kathryn merupakan kata kunci penting di dalam memahami jejaring global. Yang kemudian jaringan advokasi dibagi menjadi cakup...

Cold War






Latar Belakang Cold War
1. Munculnya Amerika sebagai negara pemenang perang di pihak sekutu. Berperan besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki perekonomiannya.

2. Munculnya Uni Soviet sebagai negara yang membebaskan negara Eropa Timur dari cengkraman Jerman serta membantu dalam membangun perekonomiannya.

3. Banyaknya negara-negara yang merdeka pasca PD II. Dampaknya muncul dua kelompok negara di dunia, yaitu negara maju dan berkembang, dan terbagi menjadi dua kubu yang ikut AS atau USSR. Sehingga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan politik dan ekonomi dunia.

Penyebab Cold War
1.  Perbedaan paham

2. Keinginan untuk berkuasa
AS sebagai kreditur besar yang memberi pinjaman kepada negara-negara Eropa Barat dengan harapan akan menjadi lahan subur penjualan industrinya. Sementara US mengincar negara miskin untuk ditanamkan paham komunis dan sosialis.

3. Berdirinya pakta pertahanan

    Keadaan Perang Dingin sarat dengan situasi rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman  antara kedua blok. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia. Sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasaan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideology komunis. Keadaan kian memuncak dengan persaingan senjata di antara keduanya. Masing-masing pihak diliputi suasana Perang Dingin yang mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.

Komentar

Most Read

Tokoh Hak Asasi Manusia di Indonesia

The Detente

Konflik Poso