Penulis
naskah : Peter Morgan
Sutradara : Richard Loncraine
Sinematografi : Barry Ackroyd
Editing : Melaine Oliver
Produksi : Rainmark Film
Tanggal
rilis : 29 Mei (US), 18
September 2010 (UK)
Film ini
menggambarkan kemesraan dua pemimpin besar Amerika dan Inggris. Di dalamnya
dibahas kemenangan partai Demokrat yang mengantarkan Bill Clinton dengan perolehan
45% suara mengalahkan Bush yang hanya mendapat 35% suara. Keberhasilah Clinton
secara langsung menginspirasi Toni Blare yang kala itu juga statusnya masih
calon Perdana Menteri Inggris.
Tony Blare melakukan kunjungan ke Gedung Putih menemui Clinton
membahas perdamaian di wilayah Irlandia Utara dan mengenai kerjasama AS-Inggris.
Di pertemuannya, Clinton menyatakan bahwa Tony akan menang dan menempati posisi
perdana menteri Inggris. Memang benar apa yang dikatakan Clinton, Blare dengan
Partai Buruhnya memenangkan pemilihan perdana menteri. Setelah menempati posisi
vital di negaranya masing-masing, keduanya merasa inilah waktu yang paling
tepat untuk Amerika Serikat dan Inggris melakukan kerjasama. Clinton dalam
pidatonya mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang duduk berdampingan, memiliki
hubungan istimewa dengan sahabatnya Inggris.
Di bagian pertengahan, Clinton terjerumus skandal seks dengan
wanita yang bernama Monica Lewinsky. Clinton dan istrinya, Hillary, menganggap
skandal tersebut merupakan konspirasi sayap kanan yang ingin menggulingkan
blair. Tony Blair juga menyatakan dalam sebuah konferensi pers rekannya tidak
mungkin melakukan skandal seperti yang banyak dibicarakan media. Romansa
keduanya begitu terlihat ketika Blair
memberi simpatinya kepada Clinton di tengah isu skandalnya.
Film ini juga membeberkan konflik Serbia-Kosovo. Keadaan si
Kosovo semakin tidak stabil ketika Milosevic berhasil menguasai pemerintahan di
seluruh Yugoslavia. Koflik Kosovo ini memakan banyak korban jiwa terutama sipil.
Negara-negara dunia terketuk hatinya untuk ikut andil dalam penyelesaian
konflik atas dasar pelanggaran kemanusiaan di sana.
Tony blare memberitahu Clinton tentang kebijakannya akan
mengirim pasukan ke Kosovo, tetapi Clinton menghentikan langkah yang ingin
diambil Blair dengan alasan korban sipil akan lebih banyak yang berjatuhan.
Blair tetap bersikeras melobi Clinton agar rencananya direstui. Clinton
mengecam Blair dengan tidak akan membantu upayanya. Blair tidak menggubris
larangan kawannya dan tetap akan dengan rencananya, sebagaimana disampaikannya
ketika berpidato di Chicago. Hingga akhirnya Blair meraih keberhasilan di
Kosovo dan namanya menjadi terpuji di dunia. Hal ini membuat Clinton iri, ia
beberapa kali menyindir Blair dengan sentimen. Di sinilah kedekatan keduanya
meregang.
Di bagian akhir diceritakan, Clinton di penghunjung
pemerintahannya mengunjungi kediaman Blair. Kunjungannya ini dalam rangka
perpisahan dengan Blair. Di pertemuannya itu Blair memuji Clinton sebagai kawan
sejati dan sekutu inggris yang luar biasa. Akhir film ini adalah naiknya Bush
menjadi presiden Amerika Serikat menggantikan Bill Clinton.
ANALISA:
·
Diplomasi
Tony Blair dengan strateginya
berhasil menangani konflik di Kosovo. Keberhasilan itu juga tidak terlepas dari
kecerdasannya membaca momentum, Ia melakukan dinamika negosiasi terhadap
rekannya. Dalam melakukan hubungannya mereka menggunakan personal diplomasi.
·
Negosiasi
Proses negosiasi tidak hanya bisa
dilakukan jalur formal, tidak selalu berlangsung ketika berada di meja
perundingan. Jalan informal pun bisa dilakukan, seperti Blair bernegosiasi
dengan Clinton agar direstui.
·
Latar belakang
Faktor kesamaan latar belakang atau
hal lainnya sangat mempengaruhi proses negosiasi. Dalam film ini terlihat
betapa baiknya negosiasi yang dilakukan blair kepada Clinton karena keduanya
sama-sama berkomunikasi dengan bahasa Inggris (kesamaan bahasa).
·
Decision making
Film ini member gambaran riil tentang
bagaimana seorang pemimpin memutuskan suatu hubungan diplomatik.
·
Relasi
Ajakan negosiasi Blair kepada Sinn
Fein mengakibatkan tewasnya dua polisi di Iralndia Utara (kegagalan kalkulasi).
Bill Clinton membantu Blair dengan berpidato yang membuat proses damai di
Irlandia Utara kembali berjalan. Ini membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah
relasi yang baik untuk Inggris.
Komentar
Posting Komentar