Sistem secara sederhana adalah kesatuan dari seperangkat struktur yang
memiliki fungsi masing-masing yang bekerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam ilmu politik yang dimaksud dengan sistem politik adalah kesatuan dari
seperangkat struktur politik yang memiliki fungsi masing-masing yang bekerja
untuk mencapai tujuan negara. Sistem politik digunakan untuk member penjelasan
yang bersifat ilmiah terhadap fenomena politik.
Kerangka Sistem Politik
menurut David Easton
Pasca Perang Dunia II, ilmuan di
setiap bidangnya mulai menaruh perhatian pada usaha membangun suatu ulmu
pengetahuan yang sistematis. Seperti ilmuwan politik Charles E. Merriam menulis
suatu karya ilmiah mengenai perlunya membangun studi politik yang sistematis.
David Easton adalah salah satu yang turut membangun ilmu politik yang
sistematis. Easton menggariskan kerangka
berpikir dasar untuk mengkaji suatu sistem politik.
a. Ilmu pengetahuan memerlukan suatu
konstruksi yang sistematis untuk mensistematiskan fakta-fakta yang sitemukan.
b. Para pengkaji kehidupan politik harus
memandang sistem politik sebagai keseluruhan, bukan parsial.
c. Riset sistem politik
terdiri atas dua jenis data: data psikologis dan data situasional. Data
psikologis terdiri atas karakteristik personal serta motivasi para partisipan
politik. Data situasional terdiri atas semua aktivitas yang muncul akibat
pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan ini muncul dari lingkungan fisik
(topografi, geografis), lingkungan organis non manusia (flora, fauna), dan
lingkungan sosial (rakyat, aksi dan reaksinya)
Easton ingin membangun penjelasan atas
sistem politik yang jelas tahapan-tahapannya. Konsep apa saja yang harus dikaji
dalam upaya menjelaskan fenomena politik, lembaga apa saja yang memang memiliki
kewenangan untuk pengalokasian nilai di tengah masyarakat, merupakan
pertanyaan-pertanyaan dasar dari kerangka ini.
Setelah mengajukan perlunya suatu teori politik yang menyeluruh,
Easton juga menggariskan perlu diperhatikany mengkaji
sistem politik:
a.
Unit-unit batasan –batasan
suatu sistem politik
Di dalam kerangka kerja suatu sistem
politik, terdapat unit-unit yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
bekerja sama untuk menggerakkan roda kerja sistem politik. Unit-unit ini adalah
lembaga-lembaga yang sifatnya otoritatif untuk menjalankan sistem politik
seperti legislative, eksekutif, yudikatif dan partai politik. Unit-unit ini
bekerja dalam batasan sistem politik, misalnya cakupan wilayah negara atau
hukum, wilayah tugas dan sebagainya.
b.
Input-output
Input merupakan masukan dari
masyarakat ke dalam sistem politik, input yang masuk dari masyarakat ke dalam
sistem politik berupa tuntutan dan dukungan. Tuntutan secara sederhana
dijelaskan sebagai seperangkat
kepentingan yang belum
dialokasikan secara merata oleh sistem politik kepada sekelompok masyarakat
yang ada di dalam cakupan sistem politik. Di sisi lain, dukungan merupakan
upaya dari masyarakat untuk mendukung keberadaan sistem politik agar terus
berjalan. Output adalah hasil kerja sistem politik yang berasal baik dari
tuntutan maupun masyarakat. Output terbagi dua yaitu keputusan dan tindakan
yang biasanya dilakukan oleh pemerintah. Keputusan adalah pemilihan satu atau
beberapa pilihan tindakan sesuai tuntutan atau dukungan yang masuk. Sementara
itu, tindakan adalah implementasi konkrit pemerintah atas keputusan yang
dibuat.
- Diferensiasi dalam sistem
Sistem
yang baik haruslah memiliki diferensiasi (pembedaan) kerja. Di masa modern
adalah tidak mungkin satu lembaga dapat menyelesaikan seluruh masalah. Misalkan
saja dalam pembuatan undang-undang pemilihan umum saja yang merancang kemudian
mengesahkan. DPR, KPU, Lembaga Kepresidenan, partai politik dan masyarakat umum
dilibatkan dalam pembuatan undang-undang. Meskipun bertujuan sama yaitu
memproduks undang-undang partai politik, lembaga-lembaga tersebut memiliki
perbedaan di dalam fungsi pekerjaannya.
- Integrasi dalam sistem
Meskipun
dikehendaki agar memiliki diferensiasi (pembedaan atau pemisahan), suatu sistem
tetap harus memperhatikan aspek integrasi. Integrasi adalah keterpaduan kerja
antar unit yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Undang-undang pemilihan
umum tidak akan diputuskan serta ditindaklanjuti jika tidak ada kerja yang
terintegrasi antara DPR, Kepresidenan, KPU, Partai politik dan elemen
masyarakat.
Konsep sistem politik oleh
Gabriel A. Almond
Menurut
Almond, sistem politik adalah merupakan sistem interaksi yang terjadi dalam
masyarakat yang merdeka. Sistem itu menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Almond mengunakan
pendekatan perbandingan dalam menganalisa jenis sistem politik, yang mana harus
melalui tiga tahap.
a. Tahap mencari informasi
tentang subjek. Ahli ilmu politik memiliki perhatian yang focus kepada sistem
politik secara keseluruhan, termasuk bagian-bagian (unit-unit), seperti badan
legislative, birokrasi, partai dan lembaga-lembaga politik lainnya.
b. Memilah-milah informasi
yang didapat pada tahap satu berdasarkan klasifikasi tertentu. Dengan begitu
dapat diketahui perbedaan suatu sistem politik yang satu dengan sistem politik
yang lain.
c. Dengan menganalisa hasil
pengklasifikasian itu dapat dilihat keteraturan dan hubungan-hubungan di antara
berbagai variabel dalam masing-masing sistem politik.
Menurut Almond
ada tiga konsep dalam menganalisa berbagai sistem politik, yaitu sistem,
struktur dan fungsi. Sistem dapat diartikan sebagai suatu konsep ekologis yang
menunjukkan adanya suatu organisasi yang berinteraksi dengan suatu lingkungan,
yang mempengaruhinya maupun dipengaruhinya. Sistem politik merupakan organisasi
yang di dalamnya masyarakat berusaha merumuskan
dan mencapai tujuan-tujuan tertentu yang sesuai dengan kepentingan bersama.
Dalam sistem politik, terdapat lembaga-lembaga
atau struktur, seperti parlemen, birokrasi, badan peradilan, dan partai
politik yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu, yang selanjutnya memungkinkan
sistem politik tersebut untuk merumuskan
dan melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaannya.
Ciri sistem
politik menurut Gabriel Almond adalah:
- Semua sistem politik
mempunyai struktur politik
- Semua sistem politik, baik
yang modern maupun primitive, menjalankan fungsi yang sama walaupn
frekuensinya berbeda yang disebabkan oleh perbedaan struktur. Kemudian sistem
politik ini strukturnya dapat diperbandingkan, bagaimana fungsi-fungsi dari
sistem-sistem politik itu dijalankan dan bagaimana pula cara melaksanakannya.
- Semua struktur politik
mempunyai sifat multi-fungsional, betapapun terspesialisasinya sistem itu.
-Semua sistem politik adalah
merupakan sistem campuran apabila dipandang dari pengertian kebudayaan.
Komentar
Posting Komentar