Untuk pertama
kalinya rakyat Turki memberikan suara mereka pada tanggal 7 Juni 2015. Seperti
dilansir oleh okezone.com, Pemilu diselenggarakan di seluruh penjuru Turki.
Pemilu ini akan membawa dampak perubahan besar terhadap pemerintahannya. Partai
Keadilan dan Pembangunan (AK) yang sejak 2002 menguasai perpolitikan Turki
berkeinginan untuk mendapat dua per tiga dari keseluruhan 550 kursi parlement.
Jika ini terjadi, maka perubahan konstitusi dari parlementer menjadi
presidensil akan dapat dilakukan.
Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan menginginkan Turki mengadopsi sistem presidensial. Berkaca
pada keberhasilan Adolf Hitler dalam memimpin partai Nazi dengan menerapkan
sistem presidensial (Meun Kuhrer). Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutolgu
menyatakan bahwa Turki harus menjauh dari sistem parlementer. Ini diperlukan
agar struktur pemerintahan menjadi ramping. Dan solusi yang tepat adalah dengan
menganut sistem presidensil dengan semangat demokrasi.
Turki mencapai kesepakatan damai
dengan Israel
Israel dan Turki
merupakan sekutu. Namun mereka memutuskan kerjasama setelah terjadi serangan
mematikan terhadap kapal Mavi Marmara (armada bantuan untuk Palestina) pada Mei
2010 yang mencoba mendobrak blokade Israel atas Gaza. Dalam insiden di atas
kapal Mavi Marmara itu, sepuluh aktivis asal Turki tewas. Peristiwa itu
ditindaklanjuti Turki dengan mengusir Duta Besar Israel dan membekukan semua
perjanjian militer antara keduanya. Kesepakatan damai ditandai kesediaan Israel
membayar kompensasi kepada keluarga korban asal Turki yang tewas dalam serangan
komando Israel itu. Turki sendiri akan mencabut semua klaimterhadap Israel dan
akan membantu mencegah gerakan Hamas di wilayah Israel.
Indonesia bekerjasama dengan Turki
dalam memberantasi terorisme
Pada tanggal 22
Januari 2016 Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan
bilateral dengan Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu. Pertemuan ini membahas
peningkatan kerjasama membasmi terorisme. Hal ini sangat penting. Sebab RI dan
Turki baru saja diterjang serangan terorisme yang menyebabkan korban jiwa.
Peningkatan kerjasama in akan dilakukan dengan beberapa langkah kongkrit dengan
saling tukar menukar informasi antara Turki dan Indonesia.
Perbandingan sistem
pemerintahan Turki dan Indonesia
Setiap
pemeritahan yang diterapkan setiap negara berbeda satu sama lain. Dengan
memahami sistem pemerintahan yang ada di negara-negara dunia, akan menambah
wawasan kita mengenai sistem pemerintahan. Perbedaaan penerapan sistem
pemerintahan antar negara disebabkan banyak hal, seperti kondisi sosial, budaya
dan politik yang berkembang di negara yang bersangkutan. Faktor lain yang
sangat berpengaruh adalah komitmen elit politik terhadap sistem politik yang
diwujudkan, sistem kepartaian yang berkembang, tradisi politik yang berkembang
serta budaya politik dominan di masyarakat yang bersangkutan.
Sistem
kepartaian yang berkembang pada suatu negara juga ikut memepengaruhi
penyelenggaraan suatu pemerintahan. Sebagai contoh sistem kepartaian dengan dua
partai yang dominan. Hal tersebut akan berbeda dengan sistem multipartai yang
seakan-akan membawa dampak kestabilan penyelenggaraan pemerintahan. Tradisi
pemerintahan pada suatu negara sangat mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai contoh
adalah tradisi politik demokrasi yang sulit berkembang di Indonesia turut
berpengaruh pada proses penyelenggaraan pemerintahan.
Faktor
selanjutnya ialah budaya politik yang berkembang dalam masyarakat. Ada budaya politik yang dapat
mendorong terwujudnya demokrasi, namun ada pula budaya politik yang berkembang
dalam masyarakat yang menghambat proses demokrasi dan justru mendorong ke arah
pemerintahan yang diktator. Dengan adanya faktor-faktor yang ikut menentukan
sistem pemerintahan negara, maka telah jelas bahwa sistem pemerintahan satu
sama lain itu pasti berbeda. Untuk kita dapat mengetahui perbandingan sistem pemerintahan negara
Indonesia dengan negara Turki.
Komentar
Posting Komentar